Internal audit, mengapa perlu? Ya, internal audit sangat diperlukan bagi organisasi yg membutuhkan informasi dari pihak yg independen mengenai berbagai aktivitas organisasi guna pengambilan keputusan yg lebih obyektif dan accountable.
Setiap pimpinan organisasi, terutama Top Manajemen, tentu membutuhkan informasi guna mengetahui dan mengendalikan kinerja organisasi. Informasi tsb biasanya disajikan / disediakan oleh pihak yg melaksanakan aktivitas sebagai bentuk laporan pertanggung-jawaban. Karena laporan tsb disajikan oleh orang atau pihak yg melaksanakan pekerjaannya, maka laporan tsb bisa saja 'dibuat bagus' atau direkayasa atau ABS (Asal Bapak Senang) demi menjaga 'nama baik' pihak yg membuat laporan tsb, yakni pelaksana pekerjaan itu sendiri. Jika pimpinan mengambil keputusan hanya mendasarkan informasi dari pihak yg tidak independen tsb, maka keputusannya bisa tidak tepat atau salah. Hal ini berbeda jika laporan tsb dibuat oleh Internal Auditor.
Syaratnya adalah, bahwa posisi Internal Auditor harus independen, tidak di bawah pengaruh pihak operasional. Di samping itu internal auditor juga dituntut untuk profesional, dalam arti bertindak obyektif berdasarkan data / fakta dan dia harus memahami proses / pekerjaan / operasi yg sedang di-audit.
Syaratnya adalah, bahwa posisi Internal Auditor harus independen, tidak di bawah pengaruh pihak operasional. Di samping itu internal auditor juga dituntut untuk profesional, dalam arti bertindak obyektif berdasarkan data / fakta dan dia harus memahami proses / pekerjaan / operasi yg sedang di-audit.
Selain untuk mendapatkan informasi dari pihak yg independen, internal auditor juga berfungsi untuk mengendalikan jalannya organisasi. Kenapa? Karena internal auditor bertugas mengevaluasi kinerja pihak yg diaudit guna mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan, baik penyimpangan yg sifatnya kepatuhan / compliance, inefisiensi, kecurangan (fraud), aktivitas / operasi / pekerjaan yg tidak efektif, laporan keuangan yg tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya, dsb, tergantung jenis internal auditor-nya.
Dengan demikian adanya internal auditor bisa menghindari resiko terjadinya kerugian karena tidak adanya kontrol dari pihak yg independen. Atau karena pengambilan keputusan yg salah akibat informasi yg tidak obyektif.
Meskipun demikian, karena dengan adanya internal auditor berarti pula adanya biaya, maka harus dihitung pula Cost-Benefit biaya penyelenggaraan internal audit ini. Biaya internal audit harus direncanakan sebaik mungkin dengan tetap mempertimbangkan efektifitasnya.
Dalam hal implementasi QMS ISO 9001, atau system manajemen mutu ISO 9001, maupun EMS ISO 14001 atau system manajemen lingkungan ISO 14001, keberadaan internal auditor bukan lagi merupakan pertimbangan atau kebutuhan manajemen, melainkan suatu kewajiban. Keberadaan internal auditor sudah menjadi salah satu ketentuan persyaratan standard internasional, sehingga ia memang harus ada sebagai bagian dari proses "Checking" atau pengawasan / pengendalian jalannya system manajemen, baik QMS ISO 9001 atau pun EMS ISO 14001.
Dengan demikian adanya internal auditor bisa menghindari resiko terjadinya kerugian karena tidak adanya kontrol dari pihak yg independen. Atau karena pengambilan keputusan yg salah akibat informasi yg tidak obyektif.
Meskipun demikian, karena dengan adanya internal auditor berarti pula adanya biaya, maka harus dihitung pula Cost-Benefit biaya penyelenggaraan internal audit ini. Biaya internal audit harus direncanakan sebaik mungkin dengan tetap mempertimbangkan efektifitasnya.
Dalam hal implementasi QMS ISO 9001, atau system manajemen mutu ISO 9001, maupun EMS ISO 14001 atau system manajemen lingkungan ISO 14001, keberadaan internal auditor bukan lagi merupakan pertimbangan atau kebutuhan manajemen, melainkan suatu kewajiban. Keberadaan internal auditor sudah menjadi salah satu ketentuan persyaratan standard internasional, sehingga ia memang harus ada sebagai bagian dari proses "Checking" atau pengawasan / pengendalian jalannya system manajemen, baik QMS ISO 9001 atau pun EMS ISO 14001.
9 comments:
Saya setuju sekali pak. internal auditor itu begitu pentingnya bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Tetapi, mengapa banyak perusahaan tidak memandang itu penting, meskipun di perusahaan itu ada departemen internal auditnya? Ini saya utarakan berdasarkan perlakuan pimpinan perusahaan kepada div. audit dan div. lain nya tidak jaug berbeda. Saya sebagai, internal auditor yang cukup loyal dan kerja tidak perhitungan dengan waktu dan tenaga, bahkan janji keluarga pun sering tidak saya tepati demi perusahaan. Tetapi tidak ada spesialnya semua yang saya lakukan. Bahkan, pernah suatu saat dulu, saya sempat tidak harmonis dengan orang dari div. accounting. penyebabnya ketidaksukaan dia dengan hasil audit saya yang dia tidak terima, sebab menyangkut penilaian kinerjanya yang kurang bagus. Sampai dia pernah mengatakan, " Ngapain sih loe ngotot (krn saya minta bukti2 yang pernah dia janjikan kasih ke saya) banget sama gue? Orang lama aja yang ga gitu banget sama gue?" Kemudian dia menambahkan, "Loe sama gue sama kerja di perusahaan ini, sama2 staff (dia staf acc saya staf audit) aja loe sok belagu. gaji loe juga sama kan dengan gaji gue? ga lebih besar. jadi ga usah deh, terlalu ngotot dengan laporan audit loe itu" Setelah, pembicaraan itu semangat audit saya mulai kendor pak dan saya kerja asal jadi. Saya merasa, memang tidak ada bedanya dengan dia. lalu saya memutuskan cari kerja lain, karena saya merasa tidak berbeda perlakuaannya dari pimpinan (direksi) perusahaan). banyak perusahaan mungkin juga seperti itu. Menurut saya pak,, kalo disuatu perusahaan internal audit tidak ada bedanya dari div. lainnya - contoh perbedaah salari, tidak ada dukungan dari pimpinan audit maupun direksi - maka kecurangan2 dan penyelewengan wajar saja terjadi, karena sudah pasti internal auditor perusahaan itu kerja "asal jadi". karena toh sama aja, tidak ada bedanya audit itu dengan yang lain.
@ joe lumba, apa yg Anda sampaikan ini benar sekali. pengalaman sy juga sama, sedikit bedanya... atasan sy agak concern dg internal audit, krn dia memang butuh informasi dr IA sbg 'secon opinion'.
Kalau masalah tidak disukai oleh pimpinan lain (auditee), itu memang sdh menjadi resiko pekerjaan... kadang tidak hanya dimusuhi, tp jg ancaman phisik... kadang ini jg yg membuat kita merasakan ini sbg sebuah tantangan utk menegakkan 'kebenaran'.
Karena adanya resiko, posisi yg biasanya Direct ke Direksi, dan informasinya yg penting bagi Top Management, biasanya IA mendapat Renumerasi yg memadahi, lebih tinggi dari staf lainnya. Tetapi, itu jg tergantung standard gaji manajemen prshn tsb.
Dan biasanya, IA gampang mencari kerja di tempat lain, krn pengalaman dan wawasannya yg luas.
Selamat, deh... "kalau joelumba" dah dapat kerja di tempat lain, tentu dg renumerasi yg lbh bagus dan aktualisasi diri yg lebih baik tentunya...
Salam,
Stanley Sutrisno
www.stanleysutrisno.com
saya mau bertanya pak,apa peranan audit internal dalam menunjang pelaksanaan GCG dan CSR suatu perusahaan?bagaimana mengetahui bahwa peranan audit internal tersebut berlangsung dengan efektif dalam pelaksanaan GCG dan CSR itu sendiri?
terimakasih.
Nice
saya bekerja sebagai audit kebun. awalnya ditempatkan di kantor kebun, sehingga semua laporan yang saya buat mandeg di Manager Kebun, ya tau lah tinggalnya di lokasi dia, ya mau tak mau ikut cara dia. tapi akhirnya saya beranikan untuk melaporkan semua yang mandeg di Manager Kebun ke kantor Pusat, ya sukurlah responnya positif dan saya ditarik ke kantor pusat. tetapi sekarang setelah di kantor, saya bingung mau ngapain, karena yang saya periksa adalah kondisi perkebunan, jadi bisa share ga, apa2 aja yang bisa kita buat selama di kantor, sebelum kembali lagi meninjau lapangan di kebun?
Hai mas sabri.. Kebetulan saya pernah kerja di internal audit.. Mgkn ada sedikit masukkan.. Biasanya kita meninjau kembali laporan yang diberikan oleh kebun, baik itu kegiatan operasional maupun financial, pencapaian produksi. Dianalisa terlebih jika ada sesuatu yang kurang tepat secara logika maupun jauh dari yg seharusnya, mgkn itu akan menjadi point yang lebih diperhatikan. Dan juga sebelum turun kelapangan, bisa coba dipelajari informasi mengenai jumlah lahan, sistem management dan lain-lain yang berjalan disana untuj nanti sebagai dasar membuat planning audit. Semoga membantu.
salam,
saya seorang auditor penerbit. saya mau menanyakan hal apa saja yang perlu di audit di perusahaan penerbit. saya sekarang sedang menyusun time schedule audit.
terima kasih,
(please, fast respon)
satriaadib71@yahoo.com / satriaadib71@gmail.com
Uraikan lah Tingkat kepentingan kegiatan audit?
Jawaban nya apa ya
Informasi yang sangat bagus, Terima kasih pak
Post a Comment